Selasa, 17 Januari 2017

BIOS


Definisi BIOS

BIOS atau Basic Input Output System dapat diartikan sebagai sistem dasar yang mengatur proses input dan output data yang ada pada perangkat komputer. Untuk lebih jelasnya, BIOS merupakan suatu program dalam bahasa assembly (bahasa pemrograman tingkat rendah) yang bertugas mengatur proses berjalannya sistem komputer dan mengontrol hardware pada komputer. BIOS umumnya terletak pada ROM (Read Only Memory) yang terbuat dari bahan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Apabila tidak ada BIOS, komputer tidak akan berjalan dengan baik.

BIOS tidak banyak dikenal dan jarang dioperasikan secara manual di kalangan pengguna komputer. Software ini umumnya hanya digunakan saat terjadi masalah pada komputer, sehingga perlu dilakukan install ulang sistem operasi.



Fungsi BIOS

BIOS memiliki banyak sejumlah fungsi, yaitu sebagai berikut.
  • Bisa menjalankan perintah POST (Power on Self Test)
  • Menunjang proses penyalaan komputer
  • Mengatur konfigurasi proses dasar pada komputer sebelum masuk ke sistem operasi
  • Memberi informasi dasar pada komputer
  • Memeriksa dan mengatur sejumlah hardware

Cara Masuk ke BIOS

Berikut adalah tahapan untuk masuk ke BIOS.

  1. Nyalakan komputer dengan menekan tombol power. Namun apabila komputer sudah dalam keadaan menyala, lakukan restart pada komputer.
  2. Begitu komputer menyala untuk pertama kalinya, tekan tombol Del atau F2.

Menu BIOS

Terdapat beberapa menu pada BIOS Insyde H2O, yaitu sebagai berikut.



  • Information
Menu Information berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai komputer yang digunakan.



  • Main
Menu Main terdiri dari beberapa sub menu, yaitu sebagai berikut.
  1. System Time, berfungsi untuk mengatur waktu yang akan ditampilkan pada komputer.
  2. System Date, berfungsi untuk mengatur tanggal yang akan ditampilkan pada komputer.
  3. Total Memory, berfungsi untuk menunjukkan jumlah semua kapasitas memori pada komputer.
  4. Video Memory, berfungsi untuk menunjukkan kapasitas video pada komputer.
  5. Quiet Boot, berfungsi untuk mengatur keluar atau tidaknya suara saat melakukan booting pada komputer.
  6. Network Boot, berfungsi untuk mengatur penggunaan internet pada saat melakukan booting.
  7. F12 Boot Menu, berfungsi untuk mengatur urutan booting.
  8. D2D Recovery, berfungsi untuk mempermudah brainware dalam memulihkan sistem operasi.
  9. SATA Mode, berfungsi untuk mengatur tipe harddisk yang akan digunakan.

  • Security
Menu Security terdiri dari beberapa sub menu, yaitu sebagai berikut.
  1. Set Supervisor Password, digunakan untuk membuat atau mengganti supervisor password.
  2. Set User Password, digunakan untuk membuat atau mengganti user password.
  3. Set IDEO Password, digunakan untuk membuat atau mengganti harddisk password. 

  • Boot
Menu Boot berfungsi untuk menentukan urutan booting dengan cara memilih urutan booting yang akan diubah menggunakan tombol  dan ↓ serta tombol F5 untuk menurunkan urutan dan tombol F6 untuk menaikkan urutan.


  • Exit
Menu Exit terdiri dari beberapa sub menu, yaitu sebagai berikut.
  1. Exit Saving Changes, digunakan untuk keluar dari BIOS dengan menyimpan hasil perubahan konfigurasi.
  2. Exit Discarding Changes, digunakan untuk keluar dari BIOS tanpa menyimpan hasil perubahan konfigurasi.
  3. Load Setup Defaults, digunakan untuk menampilkan semua konfigurasi yang pernah disimpan.
  4. Discard Changes, digunakan untuk membuang hasil perubahan konfigurasi.
  5. Save Changes, digunakan untuk menyimpan hasil perubahan konfigurasi.


Install Ulang Sistem Operasi Windows 7

Penginstallan ulang pada sistem operasi biasanya dilakukan karena di dalam komputer belum terinstall sistem operasi atau karena komputer terkena virus yang parah dan mengakibatkan sebuah atau beberapa program pada komputer tidak bekerja. Berikut adalah persiapan dan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk menginstall ulang sistem operasi Windows 7.
  1. Pindahkan data-data penting yang dimiliki ke harddisk kosong.
  2. Siapkan DVD Windows 7 dan DVD ROM.
  3. Pastikan komputer/laptop tidak akan kehabisan daya pada saat menginstall nanti. Disarankan agar laptop tetap dalam keadaan di-charge.
  4. Restart komputer/laptop.
  5. Masuk ke menu BIOS dengan cara menekan tombol Del atau F2 secara berulang.
  6. Setelah berhasil masuk ke menu BIOS, pilih menu Boot.
  7. Agar bisa melakukan booting dari CD/DVD, tempatkan CD-ROM Drive ke urutan teratas (lihat fungsi menu Boot).
  8. Jangan lupa masukkan DVD Windows 7 pada DVD ROM.
  9. Keluarlah dari menu BIOS dengan cara memilih menu Exit dan memilih sub menu Exit Saving Changes atau tekan saja tombol F10 agar lebih praktis.
  10. Setelah melakukan konfigurasi pada BIOS, komputer/laptop akan restart dengan sendirinya.
  11. Tekan tombol apa saja setelah ada tulisan "Press any key to boot from CD or DVD..." muncul.
  12. Berikutnya akan tampil menu pengisian "Language to install", "Time and currency format", dan "Keyboad or input method". Disarankan untuk mengganti "Time and currency format"-nya saja.
  13. Klik "Next" di pojok kanan bawah menu.
  14. Untuk mulai menginstall Windows 7, klik "Install now".
  15. Centanglah menu "I accept the license terms", kemudian klik "Next".
  16. Selanjutnya akan ada 2 pilihan, yaitu "Upgrade" dan "Custom (advanced)". Pilihlah menu "Custom (advanced)".
  17. Jika ingin melakukan install ulang, downgrade maupun upgrade sistem operasi windows sekaligus ingin data-data pada partisi lain tidak hilang, cukup delete "Disk 0r Partition 2 (partisi C:)" dan "Disk 0r Partition 1 : System Reserved", nanti secara otomatis kedua partisi yang dihapus menjadi "Unlocated Space".
  18. Buat partisi baru lagi, dan secara otomotis partisi tersebut menjadi "Disk 0r Partition 2".
  19. Pilih "Drive options (advanced) > New".
  20. Tentukan urutan partisi/drive. Pilih "Apply" jika sudah selesai.
  21. Klik "Ok" untuk pembuatan "system files windows" atau yang biasa disebut "system reserved partition".
  22. Buatlah partisi lain dengan cara yang sama seperti langkah ke-19 dan 20. Jumlah partisi yang dibuat tergantung keinginan masing-masing.
  23. Pilihlah "Disk 0r Partition 2" menjadi tempat menginstall Windows 7, kemudian klik "Next".
  24. Kemudian proses menginstall Windows 7 akan berlangsung. Biasanya membutuhkan waktu lebih dari 20 menit dan komputer/laptop akan restart sendiri beberapa kali.
  25. Jangan pernah menekan tombol apapun pada keyboard selama proses menginstall berlangsung, karena dapat menyebabkan proses menginstall mengulang dari awal.
  26. Tahap berikutnya, masukkan nama pengguna dan nama komputer, kemudian klik "Next".
  27. Lalu, buatlah password untuk akun Windows (disarankan). Isi password hint dengan kata atau kalimat yang akan membantu untuk mengingat password tersebut apabila sewaktu-waktu lupa dengan password tersebut, kemudian klik "Next".
  28. Masukkan product key Windows 7, kemudian klik "Next".
  29. Untuk "Windows Update", pilihlah "Use recommended settings". Namun apabila DVD Windows 7 yang dimiliki tidak original, sangat disarankan untuk memilih "Ask me Later".
  30. Untuk "Time zone", pilih waktu sesuai daerah tempat tinggal.
  31. Selanjutnya, pilihlah "Public Network" saat menentukan lokasi jaringan.
  32. Masukkan password terlebih dahulu apabila telah membuat password, lalu tekan tombol "Enter".
  33. Proses menginstall Windows 7 telah selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar